Wirausaha Itu Karir Terakhir
Cita-citamu jadi apa? "Dokter".
Kalau kamu? "Pilot".
Dan kamu? "PNS".
Lha kamu sendiri apa?
Aku?
Ya, kamu. Dari tadi nanyain orang terus. Emang kamu mau jadi apa?
Aku...mau jadi BOS. =)
Hmmm..ekstrim ya. Tapi, niat itu masih ada. Aku ingin punya pekerjaan dimana pekerjaan itu aku sendiri yang mengatur jalannya. Termasuk orang lain (kalau ada) yang memang harus membantuku mengerjakan pekerjaan itu.
Sejauh ini, yang ada di pikiranku adalah mengembangkan usaha milik sohib tercinta, F Adityo Ari Wibowo. Dengan Lima Project - nya, aku pikir, akan selalu ada yang dikerjakan di sana. Konsepnya sih sederhana, karena dia mengedepankan kekeluargaan di atas profesionalitas. Aku sendiri kagum dengan semangatnya. Mulai dari nol, siapa yang tahu usaha seorang pengusaha? Tidak banyak yang mau tahu.
Aku pun menyediakan diri untuk ikut terjun langsung, mengamati sekaligus menemaninya berhibuk dalam aktivitas mandiri itu. Aku menyebutnya demikian, karena baik tidaknya semua tergantung kita, si pengelola kerja. Meski orang lain (buyer) adalah salah satu faktor penentu di dalam perkembangan sebuah usaha.
Paling tidak, menjadi mandiri, adalah keputusan berani yang patut diambil ketika hendak menjadi seorang entrepreneur. Tidak mudah, jelas. Semua butuh modal, dan yang paling jelas kebutuhannya adalah uang. Tapi di sisi lain, ada modal lain yang perlu dimiliki pertama kali. Pemikiran.
Ketika aku dan sohib tercintaku itu mulai berpikir untuk berwirausaha, maka aku percaya bahwa hal itu pasti terlaksana. Karena, kami berpikir untuk menjadi bagian dari dunia entrepreneurship. Terlebih, kami mendirikan sebuah usaha jasa, dimana yang kami promosikan dan pertaruhkan tentunya adalah quality time kami bersama para pembeli jasa. Quality time bersama rekan (pembeli jasa) adalah sesuatu yang menyenangkan dan sangat sayang bila dilewatkan begitu saja. Oleh karenanya, aku dan sohib tercintaku itu, sungguh-sungguh meluangkan waktu bila ada siapapun yang hendak menjadi rekanan (klien) kami.
Kembali ke bahasan pertama, mengapa wirausaha itu kujadikan karir terakhir, karena memang itulah tujuan akhir dari semua pekerjaan yang sedang dan akan kulakukan saat ini, besok, dan seterusnya. Intinya sih, aku mau mandiri dengan semua yang kukerjakan. That's it. And you know that it's more than enough of my life.
As you could see, here we are with our promo wedding at 2013. Thanks to read this, and hopefully we could be partnership. =)
Kalau kamu? "Pilot".
Dan kamu? "PNS".
Lha kamu sendiri apa?
Aku?
Ya, kamu. Dari tadi nanyain orang terus. Emang kamu mau jadi apa?
Aku...mau jadi BOS. =)
Hmmm..ekstrim ya. Tapi, niat itu masih ada. Aku ingin punya pekerjaan dimana pekerjaan itu aku sendiri yang mengatur jalannya. Termasuk orang lain (kalau ada) yang memang harus membantuku mengerjakan pekerjaan itu.
Sejauh ini, yang ada di pikiranku adalah mengembangkan usaha milik sohib tercinta, F Adityo Ari Wibowo. Dengan Lima Project - nya, aku pikir, akan selalu ada yang dikerjakan di sana. Konsepnya sih sederhana, karena dia mengedepankan kekeluargaan di atas profesionalitas. Aku sendiri kagum dengan semangatnya. Mulai dari nol, siapa yang tahu usaha seorang pengusaha? Tidak banyak yang mau tahu.
Aku pun menyediakan diri untuk ikut terjun langsung, mengamati sekaligus menemaninya berhibuk dalam aktivitas mandiri itu. Aku menyebutnya demikian, karena baik tidaknya semua tergantung kita, si pengelola kerja. Meski orang lain (buyer) adalah salah satu faktor penentu di dalam perkembangan sebuah usaha.
Paling tidak, menjadi mandiri, adalah keputusan berani yang patut diambil ketika hendak menjadi seorang entrepreneur. Tidak mudah, jelas. Semua butuh modal, dan yang paling jelas kebutuhannya adalah uang. Tapi di sisi lain, ada modal lain yang perlu dimiliki pertama kali. Pemikiran.
Ketika aku dan sohib tercintaku itu mulai berpikir untuk berwirausaha, maka aku percaya bahwa hal itu pasti terlaksana. Karena, kami berpikir untuk menjadi bagian dari dunia entrepreneurship. Terlebih, kami mendirikan sebuah usaha jasa, dimana yang kami promosikan dan pertaruhkan tentunya adalah quality time kami bersama para pembeli jasa. Quality time bersama rekan (pembeli jasa) adalah sesuatu yang menyenangkan dan sangat sayang bila dilewatkan begitu saja. Oleh karenanya, aku dan sohib tercintaku itu, sungguh-sungguh meluangkan waktu bila ada siapapun yang hendak menjadi rekanan (klien) kami.
Kembali ke bahasan pertama, mengapa wirausaha itu kujadikan karir terakhir, karena memang itulah tujuan akhir dari semua pekerjaan yang sedang dan akan kulakukan saat ini, besok, dan seterusnya. Intinya sih, aku mau mandiri dengan semua yang kukerjakan. That's it. And you know that it's more than enough of my life.
As you could see, here we are with our promo wedding at 2013. Thanks to read this, and hopefully we could be partnership. =)
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.