Mengenal TOBIT
Di awal masa kepausannya, Paus Yohanes Paulus II membagikan visinya tentang keagungan kasih Allah lewat tubuh manusia, lelaku dan perempuan. Beliau memberikan pengajaran ini dalam 129 pertemuan audiensi rutin setiap hari Rabu, mulai dari September 1979 sampai November 1984, pengajaran ini diberiknya nama Teologi Tubuh, atau Theology Of The Body (TOB).
TOB menguraikan pandangan-pandangan Paus Yohanes Paulus II tentang seksualitas manusia sebagaimana dikehendaki Allah, dan bagaimana tubuh lelaki dan perempuan serta relasi di antara keduanya menunjuk pada relitas surga dan Allah sendiri. Ini mencakup penghayatan kelelakian dan keperempuanan sebagai gambar dan rupa Allah baik dalam keadaan melajang, selibat, atau menikah serta kuasa penebusan yang membawa manusia pada persahabatan, persaudaraan, dan kebebasan sejati -- seperti cinta yang diungkapkan oleh Teologi Tubuh.
TOB juga menjawab dua pertanyaan dasar hidup manusia: "Untuk apakah aku hidup?" dan "Bagaimana aku bisa mencapai kebahagiaan sejati?". Pengajaran ini telah menjadi inspirasi yang mengubah hidup banyak orang. George Wiegel, seorang penulis biografi kepausan, mengatakan bahwa TOB ini adalah ".... One of time boldest reconfigurations of Catholic Theology in centuries". Lebih lanjut lagi George Wiegel mengungkapkan bahwa ajaran seksualitas manusia ini adalah "...theological time-bomb set to go off with dramatic consequences...perhaps in the twenty-first century" dan bahkan memperkirakan bahwa "it (TOB) will compel a dramatic development of thinking about virtually every major theme in the Creed" (Witness to Hope: The Biography of Rope John Paul II, George Wiegel, hal. 336, 343, 853)
sumber: TOBIT
TOB menguraikan pandangan-pandangan Paus Yohanes Paulus II tentang seksualitas manusia sebagaimana dikehendaki Allah, dan bagaimana tubuh lelaki dan perempuan serta relasi di antara keduanya menunjuk pada relitas surga dan Allah sendiri. Ini mencakup penghayatan kelelakian dan keperempuanan sebagai gambar dan rupa Allah baik dalam keadaan melajang, selibat, atau menikah serta kuasa penebusan yang membawa manusia pada persahabatan, persaudaraan, dan kebebasan sejati -- seperti cinta yang diungkapkan oleh Teologi Tubuh.
TOB juga menjawab dua pertanyaan dasar hidup manusia: "Untuk apakah aku hidup?" dan "Bagaimana aku bisa mencapai kebahagiaan sejati?". Pengajaran ini telah menjadi inspirasi yang mengubah hidup banyak orang. George Wiegel, seorang penulis biografi kepausan, mengatakan bahwa TOB ini adalah ".... One of time boldest reconfigurations of Catholic Theology in centuries". Lebih lanjut lagi George Wiegel mengungkapkan bahwa ajaran seksualitas manusia ini adalah "...theological time-bomb set to go off with dramatic consequences...perhaps in the twenty-first century" dan bahkan memperkirakan bahwa "it (TOB) will compel a dramatic development of thinking about virtually every major theme in the Creed" (Witness to Hope: The Biography of Rope John Paul II, George Wiegel, hal. 336, 343, 853)
sumber: TOBIT
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.