Escape Jakarta (night)
Sudah lama aku gak jalan-jalan malam, keliling cari objek untuk difoto. Akhirnya malam ini kesampaian juga. Sebenarnya sih enak jalan jal 9-an malam, tapi karena kumpul dengan teman-teman yang membahas pendakian bulan November mendatang, alhasil aku baru keluar dari basecamp jam 11.30 malam. Jam segini, lampu gedung sudah banyak yang mati. Jalanan juga sudah mulai sepi, tidak seramai di jam 8-10 malam tadi. Tapi, hunting foto tetap kulanjutkan.
Tujuan pertama adalah Bundaran HI. Ohiya, karena foto-fotonya sedang diproses, maka belum bisa kutunjukkan di sini. Nanti setelah diedit sedikit cahaya dan kontrasnya, baru ku publish di sini. Nah, di Bundaran HI ini ternyata banyak sekali orang yang nongkrong. Tapi mereka tidak membuataku tertarik untuk memotret. Patung Selamat Datang itulah yang menjadi targetku. Meski sulit mencuri-curi parkir sebentar (takut ketahuan polisi), akhirnya hanya dapat dari belakang patung dengan latar belakang Hyatt Hotel dan Grand Indonesia. Memotret objek seperti ini, aku belajar mengatur speed shutter saja. Sudah lama gak pakai teknik-teknik fotografi yang pernah kupelajari. Lagipula, mumpung ada yang ngajari, siapalagi kalau bukan Bang Adit yang sekaligus nyupiri. Hehehehe..
Tujuan kedua adalah Monumen Nasional atau yang sering disebut MONAS. Dari kejauhan, tampak Monas berwarna-warni karena sorot lampu yang beraneka ragam. Tadinya, aku gak mau masuk dan mau coba ambil Monas dari sela-sela pagar dan pepohonan. Tapi, ternyata sulit dan kurang bagus hasilnya. Akhirnya, parkir jugalah kami. Dari satu angle saja aku menghabiskan hampir 30 menit. Dan memang akhirnya hanya dari satu sudut pemotretan itu saja. Yang aku cari adalah cahaya yang menyelubungi Monas. Tidak mudah. Kuncinya ya hanya sabar.
Terakhir, aku tertarik ke Gereja Katedral Jakarta depan Masjid Istiqlal. Tadinya sudah mau langsung pulang karena sudah dini hari (jam 1.30 WIB), tapi karena melihat warna kuning menara Katedral yang cantik dan menarik, akhirnya mampir juga kami ke sana. Seperti biasa, hanya dari satu sudut pemotretan. Karena aku memang mau belajar shutter speed saja. Yang pasti aku menggunakan tripod kamera supaya tidak shaking. Katedral memang menarik untuk dijadikan objek foto. Dari luar aja cantik, apalagi ke dalam.
Malam ini cukup hunting 3 lokasi. Selain sudah terlalu malam, alias dini hari, objeknya sudah banyak yang terlalu gelap, tidak berlampu atau minim cahaya. Jadi, terlalu sulit untuk difoto. Untuk pemotretan selanjutnya, mungkin aku akan lebih sore, supaya bisa mendapatkan cahaya senja bercampur aneka warna lampu gedung, mall, kendaraan dan neon-neon di sepanjang jalan.
Tujuan pertama adalah Bundaran HI. Ohiya, karena foto-fotonya sedang diproses, maka belum bisa kutunjukkan di sini. Nanti setelah diedit sedikit cahaya dan kontrasnya, baru ku publish di sini. Nah, di Bundaran HI ini ternyata banyak sekali orang yang nongkrong. Tapi mereka tidak membuataku tertarik untuk memotret. Patung Selamat Datang itulah yang menjadi targetku. Meski sulit mencuri-curi parkir sebentar (takut ketahuan polisi), akhirnya hanya dapat dari belakang patung dengan latar belakang Hyatt Hotel dan Grand Indonesia. Memotret objek seperti ini, aku belajar mengatur speed shutter saja. Sudah lama gak pakai teknik-teknik fotografi yang pernah kupelajari. Lagipula, mumpung ada yang ngajari, siapalagi kalau bukan Bang Adit yang sekaligus nyupiri. Hehehehe..
Tujuan kedua adalah Monumen Nasional atau yang sering disebut MONAS. Dari kejauhan, tampak Monas berwarna-warni karena sorot lampu yang beraneka ragam. Tadinya, aku gak mau masuk dan mau coba ambil Monas dari sela-sela pagar dan pepohonan. Tapi, ternyata sulit dan kurang bagus hasilnya. Akhirnya, parkir jugalah kami. Dari satu angle saja aku menghabiskan hampir 30 menit. Dan memang akhirnya hanya dari satu sudut pemotretan itu saja. Yang aku cari adalah cahaya yang menyelubungi Monas. Tidak mudah. Kuncinya ya hanya sabar.
Terakhir, aku tertarik ke Gereja Katedral Jakarta depan Masjid Istiqlal. Tadinya sudah mau langsung pulang karena sudah dini hari (jam 1.30 WIB), tapi karena melihat warna kuning menara Katedral yang cantik dan menarik, akhirnya mampir juga kami ke sana. Seperti biasa, hanya dari satu sudut pemotretan. Karena aku memang mau belajar shutter speed saja. Yang pasti aku menggunakan tripod kamera supaya tidak shaking. Katedral memang menarik untuk dijadikan objek foto. Dari luar aja cantik, apalagi ke dalam.
Malam ini cukup hunting 3 lokasi. Selain sudah terlalu malam, alias dini hari, objeknya sudah banyak yang terlalu gelap, tidak berlampu atau minim cahaya. Jadi, terlalu sulit untuk difoto. Untuk pemotretan selanjutnya, mungkin aku akan lebih sore, supaya bisa mendapatkan cahaya senja bercampur aneka warna lampu gedung, mall, kendaraan dan neon-neon di sepanjang jalan.
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.