menunggu
aku sedang diambang pilihan. dua pilihan. keduanya sama-sama kuinginkan. hanya yang satu memberikan salary lebih besar, yang lainnya lebih rendah meski itu cukup buatku. yang memberikan salary lebih besar menuntutku untuk lebih fokus dalam hal tertentu, sedangkan yang lainnya merasa cukup dengan kemampuanku, meski tetap berharap bisa berkembang lebih nantinya. dan aku akan menjadi bingung, bila keduanya datang dan melakukan penawaran secara bersamaan. yang pasti, keduanya akan melihat effort yang aku lakukan buat mereka.
ini tidak mudah. karena sekali lagi, keduanya sama-sama kuinginkan. dan mereka memanggilku secara bersamaan. dan dengan satu pertanyaan yang sama, "kalau keterima di sini, gimana dengan yang lain?" mereka menantangku untuk memberi jawaban bahwa merekalah yang akan kupilih. tapi aku hanya bisa menjawab dengan jujur, "tergantung mana yang harus saya sepakati duluan," dan itu cukup membuat mereka tersenyum, manggut-manggut.
ini kesempatanku. ini mungkin sudah saatnya. karena untuk beberapa teman susiaku, inilah tahun mereka menikmati masa mapan 2 tahun. tapi, siapa peduli? karena indah atau tidaknya hidup, menurutku, ada di pilihan manusia itu masing-masing. dan siapa bilang kalau hidup bersih dari keluhan? tidak semua orang bisa menjadi senaif itu. yang menjadi pilihan adalah, bertahan atau keluar. dan semua selalu ada resiko, tidak ada yang terlalu bagus atau terlalu buruk. tapi semua harus menunggu, dan mau setia menunggu sampai pada hasil akhir pun merupakan pilihan.
ini tidak mudah. karena sekali lagi, keduanya sama-sama kuinginkan. dan mereka memanggilku secara bersamaan. dan dengan satu pertanyaan yang sama, "kalau keterima di sini, gimana dengan yang lain?" mereka menantangku untuk memberi jawaban bahwa merekalah yang akan kupilih. tapi aku hanya bisa menjawab dengan jujur, "tergantung mana yang harus saya sepakati duluan," dan itu cukup membuat mereka tersenyum, manggut-manggut.
ini kesempatanku. ini mungkin sudah saatnya. karena untuk beberapa teman susiaku, inilah tahun mereka menikmati masa mapan 2 tahun. tapi, siapa peduli? karena indah atau tidaknya hidup, menurutku, ada di pilihan manusia itu masing-masing. dan siapa bilang kalau hidup bersih dari keluhan? tidak semua orang bisa menjadi senaif itu. yang menjadi pilihan adalah, bertahan atau keluar. dan semua selalu ada resiko, tidak ada yang terlalu bagus atau terlalu buruk. tapi semua harus menunggu, dan mau setia menunggu sampai pada hasil akhir pun merupakan pilihan.
nananoha.blogspot.com |
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.