Nyobain Makan Steak
Suatu hari aku dan pacarku ingin makan siang yang berbeda dari biasanya. Ya, mungkin boleh kukatakan demikian, karena biasanya kami makan di warung nasi, sekarang kami ingin gaya dikit ke warung steak. Karena bukan termasuk makanan utama bagi kami, maka kesulitan pun melanda. Tidak mudah menemukan tempat makan steak (real steak) yang memiliki cita rasa terpercaya (sungguh), karena kami belum (aku tindak ingin mengatakan tidak) terbiasa dengan menu yang satu ini. Bertanya pada teman atau keluarga? Oh, sepertinya tidak :). Satu-satunya harapan kami adalah om google yang selalu setia ada di kala gundah gulana.
Setelah secara singkat browsing dan mencari review resto serta pertimbangan lainnya, kami memutuskan untuk makan di Boulevard Steak. Sesuai namanya, resto ini terletak di Jl. Boulevard, Kelapa Gading. Sebenarnya lokasi ini mudah ditemukan, hanya karena kami yang salah arah, maka perjalanan 1 jam lebih itu terasa melelahkan. Resto ini terletak di Jl. Boulevard Raya Blok LB 1 No.25, Kelapa Gading, Jakarta Timur. Aku sadar bukan pereview yang baik, maka aku akan langsung pada main coursenya saja, yaitu steak house dari Boulevard Steak.
Aku pesan Tenderloin dengan Mushroom Sauce, dan tingkat kematangan medium - well (aku tidak begitu paham dengan istilah tingkatan kematangan ini, tapi aku pilih yang tidak terlalu matang, dan itulah istilahnya). Aku tidak tahu juga berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyiapkan sepiring steak, yang pasti tidak berapa lama aku pesan, steak itu sudah terhidang di mejaku dengan warna yang cantik. Maaf, aku lapar, boleh kucoba dulu? Dagingnya tidak alot, namun tidak hancur ketika dipotong. Aku suka. Ini pas dengan seleraku. Aku menambahkan potongan kecil daging itu dengan topping mushroom nampak menggoda, membuatku tidak sabar untuk segera menggigitnya. Hmm...dagingnya yang empuk, terasa gurih ditambah saus jamur yang creamy lembut di mulut. Aku memilih kentang yang diolah secara mashed dan sayuran segar sebagai teman. Lembut kentangnya, renyah sayurannya, gurih dagingnya, creamy sausnya. Aku yakin sudah makan sebelum menuju resto ini, tapi, rasanya aku lapar lagi. Boleh aku melanjutkan makanku? :)
Baiklah, kita lanjut ke menu yang satu lagi. Pacarku pesan Tenderloin dengan Mexican Sauce, juga dengan tingkat kematangan medium-well (sudah tau alasannya kan?). Terus terang, warnanya lebih menarik dibanding Mushroom, karena warna-warninya seolah mengajak bermain.Yah, selain toppingnya yang berbeda, yang lain nampak sama. Mashed potato, sayuran segar, hmm....Mas, boleh minta? :) Sejujurnya, setelah icip kedua menu tersebut, aku lebih senang rasa segar dan spicy yang muncul dari mexican dibanding creamy lembutnya mushroom. Oke, keduanya lezat (gak bisa bohong). Kalau ke sini lagi, mungkin aku akan pilih tenderloin dengan saus mexican. Mungkin ada semacam tomat bercampur rempah sehingga menghasilkan rasa segar namun tidak asam. Kalau salah, maafkan ya, aku berusaha sebaik mungkin menebak rasa ini. :)
Waktu berlalu, daging pun sudah teriring pergi ke dalam lambung, sembari sesekali menjadi model untuk pengambilan gambar :). Porsinya yang pas, bikin kenyaaang. Oke, cukup sudah terlenanya. Aku mau ke sini lagi suatu hari. Ya, suatu hari aja, ketika hari itu indah, tidak terlalu lapar dan tidak begitu kenyang, tidak sedang sedih, tapi juga terlalu bahagia, suatu hari ketika aku ingin. Ya, karena memang sedang ingin.
Setelah secara singkat browsing dan mencari review resto serta pertimbangan lainnya, kami memutuskan untuk makan di Boulevard Steak. Sesuai namanya, resto ini terletak di Jl. Boulevard, Kelapa Gading. Sebenarnya lokasi ini mudah ditemukan, hanya karena kami yang salah arah, maka perjalanan 1 jam lebih itu terasa melelahkan. Resto ini terletak di Jl. Boulevard Raya Blok LB 1 No.25, Kelapa Gading, Jakarta Timur. Aku sadar bukan pereview yang baik, maka aku akan langsung pada main coursenya saja, yaitu steak house dari Boulevard Steak.
Aku pesan Tenderloin dengan Mushroom Sauce, dan tingkat kematangan medium - well (aku tidak begitu paham dengan istilah tingkatan kematangan ini, tapi aku pilih yang tidak terlalu matang, dan itulah istilahnya). Aku tidak tahu juga berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyiapkan sepiring steak, yang pasti tidak berapa lama aku pesan, steak itu sudah terhidang di mejaku dengan warna yang cantik. Maaf, aku lapar, boleh kucoba dulu? Dagingnya tidak alot, namun tidak hancur ketika dipotong. Aku suka. Ini pas dengan seleraku. Aku menambahkan potongan kecil daging itu dengan topping mushroom nampak menggoda, membuatku tidak sabar untuk segera menggigitnya. Hmm...dagingnya yang empuk, terasa gurih ditambah saus jamur yang creamy lembut di mulut. Aku memilih kentang yang diolah secara mashed dan sayuran segar sebagai teman. Lembut kentangnya, renyah sayurannya, gurih dagingnya, creamy sausnya. Aku yakin sudah makan sebelum menuju resto ini, tapi, rasanya aku lapar lagi. Boleh aku melanjutkan makanku? :)
Baiklah, kita lanjut ke menu yang satu lagi. Pacarku pesan Tenderloin dengan Mexican Sauce, juga dengan tingkat kematangan medium-well (sudah tau alasannya kan?). Terus terang, warnanya lebih menarik dibanding Mushroom, karena warna-warninya seolah mengajak bermain.Yah, selain toppingnya yang berbeda, yang lain nampak sama. Mashed potato, sayuran segar, hmm....Mas, boleh minta? :) Sejujurnya, setelah icip kedua menu tersebut, aku lebih senang rasa segar dan spicy yang muncul dari mexican dibanding creamy lembutnya mushroom. Oke, keduanya lezat (gak bisa bohong). Kalau ke sini lagi, mungkin aku akan pilih tenderloin dengan saus mexican. Mungkin ada semacam tomat bercampur rempah sehingga menghasilkan rasa segar namun tidak asam. Kalau salah, maafkan ya, aku berusaha sebaik mungkin menebak rasa ini. :)
Waktu berlalu, daging pun sudah teriring pergi ke dalam lambung, sembari sesekali menjadi model untuk pengambilan gambar :). Porsinya yang pas, bikin kenyaaang. Oke, cukup sudah terlenanya. Aku mau ke sini lagi suatu hari. Ya, suatu hari aja, ketika hari itu indah, tidak terlalu lapar dan tidak begitu kenyang, tidak sedang sedih, tapi juga terlalu bahagia, suatu hari ketika aku ingin. Ya, karena memang sedang ingin.
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.