Nontoni....

Aku kurang begitu paham tata cara pernikahan adat jawa secara lengkap dan mendetil, tapi ketika "dia" memulai pembicaraan dengan kedua orangtuaku, dengan maksud silaturahmi (ini serius ya berarti) kedua belah pihak keluarga, itu pun sebenarnya sudah masuk ke dalam kebiasaan adat jawa (umumnya). Senang, ya? Iya, begitulah kira-kira. Setidaknya, keseriusan kami direstui terlebih dahulu, dengan menerima ajakan silaturahmi itu.

Nah, kalau kata sumber yang dapat dipercaya, ya, orangtuaku sendiri, yang dimaksud silaturahmi itu (bisa) disebut sebagai "nontoni", semoga tidak salah dalam penulisan dan penggunaan tanda kutip. Artinya, keluarga dari keduabelah pihak saling berkenalan dan memperkenalkan anggota keluarga inti dari pasangan yang sedang kasmaran, ihiyy. Pada saat itu juga (biasanya) keluarga pihak laki-laki menyampaikan maksud jangka panjang dari pertemuan itu (to be continued nih ceritanya), yaitu meminang si perempuan, yang tak lain dan tak bukan adalah kekasih si laki-laki itu.

"Ohh...itu tho, anaknya, itu bapaknya, kerjanya itu, kakaknya sibuk ini, adiknya kelas sekian, ibunya aktif di sini..."

Kira-kira begitulah tujuannya, saling mengetahui sama lain, bibit, bebet, bobot si calon menantu. Dan (biasanya) memang hanya keluarga inti, ayah, ibu, kakak/adik, serta dia sendiri yang menjadi alasan mengapa dua keluarga harus bertemu. Ini hanya sebuah awalan, karena setelah kedua keluarga bertemu, pastinya ada perencanaan selanjutnya. Kalau kata orang tua, dan menurut adat jawa lagi, disebutnya "nembung".

Apa itu? Mengapa harus ada? Kapan dilaksanakan? Tunggu ya, aku juga sedang mengumpulkan referensi....hehe :)

Comments

  1. Cihiiiyyyy amichan dan anpanman akan menikah. uuuwww nanti buka usaha toko roti yaaaa

    ReplyDelete
  2. Hehe....Amiiinnn Gone... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.