titian waktu


kadang hidup tak melulu mengais tangis. 
meski tawa tak juga memberi bahagia. 
sekali-kali tangis mampu memberi arti walau raga sendiri. 
dan tawa memberi rasa lega tanpa beban di dada. 

aku berhibuk dengan waktu yang tak lagi kutahu, kapan esok apalagi kemarin. 
yang kulalui adalah detik demi detik yang tak pernah henti. 
dan aku pasti tertinggal bila sekali saja aku berdiam tanpa arti.

cermin di kamar tak lagi menampakkan siapa aku sesungguhnya. 
kadang semua terlihat buram, seburam mataku yang kini tak lagi bisa menatap jernih. 
padahal aku hanya ingin melihat 
bagaimana warna rambutku yang baru saja kucat beberapa minggu lalu. 
ah, tapi apapun warnanya, semua terlihat sama. 
dan aku mulai tak peduli dengan apa yang kupakai atau kugunakan. 
aku hanya terus berjalan dengan apa adanya aku.

akhirnya aku berhenti di sini. 
di sebuah titian setapak yang menghubungkan antara kemarin dan esok. 
aku berharap bisa berjalan di atasnya. 
karena aku tahu, 
sedikit saja aku salah langkah, 
aku pasti berhenti untuk selamanya. 

Comments