empati

mereka benar. tapi, mereka bisa juga salah.
mereka hanya memberi komentar. atau saran. mungkin kejengkelan yang sama. bisa juga pujian.
mereka kadang hanya diam. tidak bisa mengatakan apa-apa.
mereka hanya mendengar apa yang kita keluhkan.
mereka mungkin paham dengan apa yang kita rasakan.
atau...mereka hanya berpura-pura memberi simpati? tidak tahu juga.
biarlah, karena mereka juga punya rasa.
mungkin mereka lelah mendengar cerita yang itu-itu saja.
cerita tentang keletihan dan kegelisahan jiwa.
mereka pun ingin dengar cerita indah bahagia.
cerita kesuksesan yang bisa dibagi bersama.
cerita indahnya hidup tanpa gundah dan gelisah.

ah, memang hidup harus dinikmati.
lagipula siapa yang akan peduli dengan rasa sakit di hati?
mereka pun hanya akan mengangguk paham, dengan sesekali menepukkan tangan di bahu.
mungkin, itulah tanda bahwa mereka turut merasakan sakit itu.




Comments

  1. ...mereka mengomentari sinis
    lalu pergi seperti turis
    dan kita harus menganggapnya oasis
    ironis, kita terus setia mencari romantis...

    *keinget penggalan puisi hihihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.