Berenang dan Lari

Menjelang waktu pendakian yang semakin dekat, aku harus semakin meningkatkan aktivitas fisik. Akhir-akhir ini kegiatan cardio seperti lari dan berenang menjadi sahabatku. Di hari-hari sibuk, maunya tetap menyempatkan diri untuk lari dan berenang. Dua hal itu harus kulakukan demi menjaga stamina. Aku gak mau lagi tepar di jalan gara-gara kurang tidur dan kurang olahraga. Ini juga jadi pelajaran berharga, bahwa mendaki itu gak sekedar jalan-jalan. Tapi menuntut kekuatan fisik.

Lari dan berenang tidak membutuhkan biaya banyak. Siapapun bisa melakukannya. Syaratnya sudah bisa jalan dan bisa berenang, tentunya. Aku pun memilih dua kegiatan itu untuk melatih kekuatan kaki, betis dan tentunya membantu mengatur daya jantungku. Entah bagaimana itu berproses, aku hanya tahu bahwa berenang dan lari adalah dua hal yang paling mudah dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung. Maka, kulakukan.

Aku akan lari mengitari kampus Universitas Indonesia sebanyak satu kali. Itu sudah cukup membuatkan ngos-ngosan. Aku masih belum bisa lari full time, pasti diselingi jalan, karena belum terbiasa. Sedangkan untuk berenang, di dekat rumahku ada kolam renang yang cukup lebar untuk 5 kali bolak balik. Biayanya juga tidak terlalu mahal, dan tidak ada atas waktunya. Buatku, 2 jam berendam di kolam renang dan muter-muter di sana sudah bisa membuatku lelah, tapi juga segar. Yang pasti, aku akan menjadi lapar.

Tentunya aku tidak boleh kompromi untuk dua hal ini. Karena bagaimana pun juga, olahraga itu penting dan baik untuk menjaga stamina. Sebenarnya, akan menjadi lebih baik bila dilakukan secara rutin, tidak hanya menjelang pendakian saja. Tapi, belum ada presure yang kuat untukku melakukannya secara rutin. Mungkin ini bisa kujadikan resolusi tahun 2013. Aku akan lari dan berenang 4 kali setiap bulan. Dengan demikian, aku punya investasi kesehatan satu tahun. Semangat!

Comments