66 tahun Majalah HIDUP

beberapa hari lalu, di mejaku tergeletak sebuah undangan. masih terbungkus plastik dan ada cap pos langganan. di baliknya, ada namaku tertulis. ternyata, aku diundang untuk mengikuti perayaan misa syukur majalah HIDUP di Gereja Katedral. dan itu, hari ini, 5 Januari 2012.

tidak terasa, majalah hidup sudah berusia 66 tahun. sungguh, aku tidak merasakannya. ya, karena aku memang baru 2 tahun saja ikutan ngruyuk isi majalah ini.

sejak Oktober 2009 silam, aku menawarkan diri untuk terlibat di redaksi majalah ini. aku memilih untuk menjadi kontributor, karena waktu itu aku masih dalam proses penyelesaian skripsi S1. dan sampai sekarang, ternyata aku masih menikmati free-nya menjdi kontributor...hehehe.... just feel free and get fee =)

majalah ini sudah tua ya, kalau disejajarkan dengan manusia. mencapai kepala 6 itu sebuah rahmat yang luar biasa. apalagi kalau melihat sejarah panjang majalah ini yang bermula dari sebuah lembaran warta paroki sederhana, hitam putih saja. sekarang? siapa yang tidak kagum dengan design terbaru majalah hidup?


warna dominan putih yang menyelubungi cover ternyata menjadi daya tarik tersendiri. buatku, ini memang menarik hati. bukan lalu membandingkan yang dulu, ya. tapi perubahan ini turut menyemangati pembaca (aku juga pembaca lho, walau gak setiap hari) untuk melihat 'dalemannya'...hehe

ah, apapun dan bagaimanapun, aku turut bangga karena indonesia punya majalah iman katolik tertua saat ini, yaitu majalah Hidup yang hari ini merayakan usianya ke 66 tahun. aku bersyukur bisa ikut berkontribusi untuk media legenda ini. dan berterima kasih sangat karena aku turut diundang ke dalam perjamuannya di hari ini.

terima kasih majalah HIDUP dan selamat atas usia 66 tahun.
semoga semakin beriman mendalam dan hidup.



Comments