"apa yang bisa kita beri?" #4

aku pikir sudah mulai membaik...tapi ternyata, "polisi tidur" itu membangunkan semua emosi yang sedang tertidur sejenak. pertemuan sebulan lalu menghasilkan beberapa keputusan yang harapannya dapat memperbaiki hubungan dan kinerja antar petugas. namun, nampaknya lagi-lagi masalah komunikasi menjadi salah satu penyebab stagnansi proses ini.

entah harus menyalahkan atau membenarkan siapa. aku justru bingung, apakah ada yang salah atau benar. karena masing-masing berdiri pada kebenarannya sendiri. mungkin lebih baik mendengarkannya saja.

sejauh ini yang bisa kulakukan hanya sebatas pada penyampaian opini, usulan atau saran. itu sangat minimal. dan memang aku melakukannya tidak cukup sering. seperlunya saja. ya, sekiranya lidahku gatal ingin berucap, maka aku sampaikan penawaranku. semuanya lagi-lagi hanya untuk kebaikan. nampaknya prinsip ini kurang dipahami. seandainya saja, masing-masing bisa mengerem emosi dan melihat lebih detil apa yang sudah terjadi, mungkin pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan bisa lebih adem ayem.

aku sering dengar soal konsep pendampingan see-judge-act. kalau dirunut-runut, maksudnya adalah melihat dulu apa yang terjadi, mengambil keputusan baru bertindak. action atau tindakan itu berarti tidak serta merta dilakukan, karena harus melalui proses judgment terlebih dahulu. dan tentunya kesimpulan serta keputusan tidak bisa diambil kalau tidak ada fakta, pertimbangan dan alasan-alasan lain. maka penting sebenarnya kita saling melihat situasi yang terjadi saat ini, melihat lebih dengan hati, mengendapkan lalu menyampaikan usulan dan pertimbangan di forum besar. nah, di sanalah akan terjadi judgement atau keputusan. sepulang dari forum besar itu pula kita harus melakukan aksi atau tindakan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama.

yah, harapan selalu pada hal yang baik. maka, semoga apa yang sudah dan sedang berjalan ini juga memberikan rasa yang baik pula. 

Comments