report hari kedua di kalimantan barat

Selasa, 17 Januari 2012
bertemu wakil bupati sanggau

aku terbangun jam 07.00 lewat, dan kulihat pak Budi sudah rapi, sedangkan aku baru saja mau mandi. aku ingat hari ini kami akan ikut pak Mecer ke sanggau, wawancara wakil bupati sanggau, pak Paolus Hadi. tapi sebelumnya, adit harus melakukan sesi foto untuk pak Mecer sendiri. maka setelah mandi, kubangunkan adit supaya bersiap-siap mengambil foto pak Mecer. rencananya, pak Mecer akan menggunakan pakaian adat. aku juga penasaran, pakaian adat dayak itu sebenarnya seperti apa sih? aku pernah lihat waktu di sejiram dulu, banyak orang pakai. tapi, hanya sepintas dan tidak mendekat. saat sesi foto, pak Mecer menggunakan beberapa jenis pakaian. ada yang terbut dari kayu, monte, dll. unik juga ya.


setelah sesi foto selesai, kami lalu sarapan bersama dan kemudian bersiap-siap pergi menuju sanggau. sebelum pergi, kami sudah diberitahu bahwa perjalanan ke sanggau sedikit berguncang. jalanan tidak begitu rata, banyak tanah becek, debu, dan pstinya perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 3-4 jam. sebenarnya kami hanya akan didrop saja di sanggau, karena pak Mecer ada kegiatan di sekadau, memberi pelatihan strategic di CU Monteare, Ruwak, sekadau.

kami berangkat sekitar pukul 11.00 setelah sarapan dan beberes. yang ke sanggau hanya aku, necia dan adit serta pak Moses. sedangkan pak Budi dan pak Edi, tinggal di pontianak untuk wawancara dengan keluarga pak Mecer serta beberapa narasumber di pontianak. kebetulan pak Budi juga akan kembali ke jakarta, besoknya, 18 Januari 2012 dengan Lion air jam 12.30, jadi tidak mungkin ikut kami ke sanggau.

aku masih sedikit lelah karena belum istirahat dengan baik dan benar kemarin. tapi, aku berusaha tetap sehat dan baik-baik saja. kami sudah menuju sanggau siang ini. jalan masih nampak mulus dan lancar. supir kantor pak Mecer, bang Anwar pasti sudah biasa mengantar pak Mecer ke pedalaman semacam ini. selain aku, adit dan necia, ada pak Moses dan satu orang auditor dari BKCUK. dialah yang juga membantu pak Mecer memberi pelatihan besok pagi di Rawak.

untuk menuju sanggau, kami harus menyeberangi sungai kapuas yang terkenal di kalimantan. kami melaluinya di atas jembatan besi, dari atas, sungai kapuas terlihat luas, lebar dan seperti tak berujung. airnya memang sudah kecoklatan, berbeda dengan yang diceritakan orang dulu, bahwa air kapuas adalah sumber kehidupan, jernih dan bening, sambil menyelam minum air pun bisa. tapi sekarang, dengan banyaknya pabrik dan para investor perusahaan yang masuk ke kalimantan, air kapuas mulai tercemar merkuri, sejenis zat berbahaya bagi kulit, juga kesehatan manusia. bayangkan saja kalau kita sering-sering minum air kapuas, bisa jadi kita atau keturunan kita menjadi cacat. karena kandungan merkuri itu sangatlah berbahaya.

aku jadi ingat setahun lalu ketika liputan ke sintang, kami sempat mampir isi minyak sekaligus buang air kecil di sungai, aku masih ada fotonya...

pontianak-sintang, 19 januari 2011
huehehehe....aku pipis di situ lho...rasanya terombang ambing sedikit. kalau mau turun, harus meniti kayu kecil yang melintang itu. air untuk menyiramnya langsung dari sungai kapuas. sebenarnya agak ngeri juga, karena katanya masih suka ada buaya nyasar...hihihihi...yah, karena kebelet, mau apa lagi, daripada ngompol di mobil kan gak lucu...hehehehe...

hari sudah siang, jamku menunjukkan angka 13.40 WIB ketka pak Mecer dengan sedikit terkejut tapi santai berkata, "eh, ini sudah hampir jam 2 ya? apa jamku salah?" tanyanya kepada bang Anwar. kemudian bang Anwar mengatakan bahwa memang sudah hampir jam 2 siang dan kita belum berhenti untuk makan. maka, kami berhenti di sosok untuk makan siang. rumah makan di depan gereja besar kristus raja sosok ini memang terkenal. tahun lalu pun aku diajak makan di sini. au ingt betul, tampilan luarnya, dan susunan lemari pendingin penyimpan beberapa daging hewan itu. justru namanya yang aku tidak ingat dan sekarang aku tahu, cita rasa...hehehe...



nah, ini foto yang kuambil tahun lalu. yang kuingat hanya kak efa dari pemuda katolik, dan intan AFI 3 yang ikut ke sintang untuk menyanyi...hihihi

sosok, 19 Januari 2011

ha, salah satu yang kuhafal juga adalah mejanya...hehehehe...bentuk dan warnanya, langsung aku ingat. tahun lalu, artis-artis itu pesan daging yang mungkin mereka jarang temui di jakarta, daging kijang. aku lupa sipa yang pesan, tapi katanya agak alot dan panas...mungkin mirip daging kuda? hehe...yang lainnya pesan makanan umum semua, seperti ikan goreng, capcay, cumi goreng, dll. tapi kalau perjalanan kali ini, pak Mecer, dkk pesan daging babi, daging ular, petai, daging babi hutan, telur gorang pare, rebung oseng cabai, dan ada sayur tapi aku lupa namanya. aku makan daging babi, daging babi hutan, rebung dan telur.goreng pare.

welcome : sanggau
kami melanjutkan perjalanan, dan kira-kira 2 jam kemudian, sampailah kami di sanggau. kami didrop pak Mecer di rumah ibu Puji yang ternyata mamak-nya pak Moses. bukan ibu kandung sih, melainkan ibu angkat. ibu Puji sendiri asli Jogjakarta. lidah jawanya masih suka keluar, walaupun sekarang lebih banyak berlogat kalimantan. sudah 30 tahun lebih ibu Puji tinggal di sanggau. sekarang bekerja sebagai administrasi sekolah tidak jauh dari rumahnya. dia hanya tinggal bersama cucunya, karena anaknya yang pertama sudah menikah dan yang kedua masih SMA dan tinggal asrama susteran di pattimura.

malam ini kami sudah dijadwalkan bertemu dengan pak Paolus Hadi, wakil bupati sanggau jam 20.00 nanti. aku juga sudah janji menemui romo yance, komkep keuskupan sanggau untuk ngobrol-ngobrol soal iyd mendatang. berhubung waktu masih banyak, (kurang lebih 3 jam), aku memutuskan untuk bertemu lebih awal dengan romo yance. sayangnya, hp beliau sulit dihubungi. pak Moses lalu menawarkan untuk mengantarkan aku ke katedral untuk bertemu dengan romo yance. untung-untungan sih, dan nampaknya kurang beruntung. karena, begitu aku sampai pastoran, kata para romo yang ada di situ, romo yance sedang pergi keluar entah kemana dan hpnya pun memang tidak bisa dihubungi. katanya sih, ke kampung. yasudah, kami pulang saja.

sesampai di rumah ibu Puji, tidak lama kemudian ada sms masuk yang ternyata dari romo yance. beliau tanya apakah aku tadi datang ke pastoran, karena dia diberitahu bahwa ada yang mencarinya tadi siang. aku lalu telpon romo yance:

aku: "romo, iya tadi aku ke pastoran tapi romonya gak ada"

romo: "ya, saya tadi ke kampung jenguk teman yang sedang sakit. gimana, apa jadwalmu hari ini?"

a: "malam ini kami ada wawancara dengan pak wabup di rumahnya, kalo kita ketemu setelah kami
wawancara, kemaleman gak?"

r: "ah, nanti saya ikut kalian saja supaya urusannya sekalian ya"

a: "maksudnya romo ikut ke rumah pak wabup? romo ada urusan sama beliau juga ya?"

r: "ndak, biar nanti saya antar kalian karena kalau kalian malam ke pastoran agak rumit"

a: "romo bawa mobil?"

r: "ya, nanti saya bawa strada, kalian berapa orang kah?"

a: "kami berempat, mo"

r: "kalian nginap dimana?"

a: "di rumah ibu puji"

r: "ha, kok bisa kenal dengna ibu puji?"

a: "ini sama pak Moses dari batang talang, anak angkatnya"

r: "yasudah, nanti sekitar jam 8 saya ke sana, saya tahu itu rumahnya"

a: "oke deh Mo, kami tunggu ya, terima kasih."

dan satu persoalan beres, yaitu kendaraan menuju rumah pak wabup. aku memanfaatkan waktu yang singkat untuk sedikit bersantai sebelum wawancara nanti malam. begitu pula adit dan necia yang langsung sibuk dengan gadgetnya masing-masing. necia, seperti biasa, facebook yang pertama. dan adit, gak lepas dari kamera. aku, sepertinya butuh merem saja. hahaha...

wawancara dengan pak wabup
aku sudah mandi, begitu pula necia, adit dan pak Moses. kami siap melakukan tugas kami malam hari ini. sebelumnya, kami akan makan bersama ibu Puji yang sudah menyiapkan makan malam sederhana. dalam hati aku berharap semoga makanannya sedikit sesuai selera lidah jakarta..hehehe...psstt...necia pun berpikiran yang serupa. setelah doa yang dipimpin ibu Puji, kami pun bergiliran mengambil makanan yang ternyata.....sayur sop dan ayam goreng...hehe..untuk pertama kali di kaimanatan barat, makan makanan yang normal (baca: sesuai selera). =) asal tahu saja, necia pun sembunyi-sembunyi bahagia dalam hati karena perutnya pasti menerima dengan sukaria. hihihihihi...

jam 19.30 kami sudah siap di ruang tamu, menunggu romo yance. beberapa menit kemudian, romo yance datang mengenakan kaus oblong, dan celana panjang, terlihat santai sekali. kami pun berpamitan dengan ibu puji dan segera ke rumah pak Paolus Hadi.

rumahnya tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit dari rumah ibu Puji. di dalam perjalanan, romo yance berkali-kali berkata bahwa nanti dia tidak ikut ke dalam karena hanya mengantarkan kami saja. hehe...jadi enak deh, tugas diantar romo begini...hihihi. sampai rumah pak wabup, ternyata beliau masih ada tamu, sehingga kami diminta menunggu di gazebo luar. tapi tidak lama kami menunggu, kami sudah diminta masuk ke rumah. kami pun mulai melakukan wawancara.

tidak lama, hanya kira-kira 50 menit wawancara berlangsung, kami pun pamit pulang. romo yance menawarkan kami untuk mampir ke katedral, katanya ada durian. "durian sedang berbuah, kalian mesti merasakan," katanya. sebagai penggemar buah durian, aku setuju sekali...hehehe...adit, necia dan pak Moses ternyata diam-diam semangat....hahaha...akhirnya kami ke pastoran dan di sana disuguhi 2 buah durian. eh, 3 nampaknya. tapi kurang sedikit, kami sudah tidak kuat menghabiskan. rasanya perut penuh sekali. setelah makan durian dan ngobrol-ngobrol sebentar, kami diantar romo yance kembali ke rumah Ibu Puji.

lelah sudah, kenyang pun sudah...jadi apa lagi ya? hehehe...istirahat pastinya. aku paling gak kuat nahan ngantuk. adit masih sibuk untuk backup foto-foto, necia masih setia di depan facebooknya. aku tidur duluan aja...huehehehehe....selamat malam ya saudara-saudariku.

Comments