janjiMu melebihi segala sesuatu

dikutip dari OASE ROHANI edisi januari-juni 2012
selasa, 15 mei 2012 - pekan paskah vi


aku teringat teman kuliahku. ketika itu dia menangis tersedu-sedu di sudut kamar sempit tempat kostnya. aku begitu terpana melihat dia menumpahkan isak tangis seakan-akan takkan ada hari esok untuk menagis lagi. dengan kebingungan aku menanyakan ada apa, kenapa, dengan mengingat kata-kata mutiara yang mungkin bisa menghiburnya dan menghentikan kepedihan hatinya.

akhirnya,s etelah hampir satu jam berlalu, ia mulai bercerita dengan patah-patah dan dengan sesekali mengusap air matanya yang masih bercucuran. "wien.....aku....aku...diputus kak andi..!" Oh....., "sudahlah, ta, dunia tak selebar daun kelor. masih banyak yang lebih baik dari kak andi," aku coba menghiburnya. "tapi aku masih mencintainya, wien. lebih baik aku mati saja," sambungnya dengan nada ingin dimengerti.

dalam hidup ada saatnya kita harus kehilangan orang atau sesuatu yang amat kita sayangi. tak terhindarkan pedihnya hati merasakan itu. namun, ada baiknya kita mengingat bahwa Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah dari yang manusia buat. sama seperti para rasul yang akan ditinggalkan Yesus. para rasul masih sangat mencintai yesus. namun, waktunya sudah tiba, Yesus harus kembali kepaa Bapa. Ia menjanjikan Penghibur bagi para rasul yaitu Roh Kudus dan Tuhan setia akan janjiNya.

apa yang harus kita lakukan atau pikirkan ketika saat itu terjadi? haruskah menangisinya terus-menerus? meratapi dan putus asa seakan dunia akan runtuh?! segala sesuatu yang kita alami, entah buruk atau pun baik kita kembalikan kepada Yang Mahakuasa. dan "Tuhan akan menyelesaikannya bagiku!" (Mzm 138:8). Ia telah merencanakan hidup kita. bila yang satu pergi, maka Tuhan akan menggantikannya dengan yang lain, dan tentu bukan denganyang lebih buruk.

=========

kadang aku pun tidak memahami apa yang sedang direncanakan Tuhan untuk hidupku. yang kutahu adalah bahwa aku memaki diri, menyalahkan orang lain, dan tak jarang mengeluh kepada Tuhan karena alasan keterpurukan yang kualami. tapi nyatanya, sekalipun aku pun tak tahu, Tuhan memang menyiapkan hal-hal baik bagiku. dan aku mulai paham mengapa manusia seringkali mengeluh pada Tuhan tentang hal-hal buruk yang dihadapinya. kita hanya melihat 'rajutan' itu dari bawah, dimana yang terlihat adalah benang kusut dan semrawut. tapi sesungguhnya, Tuhanlah yang sedang merajut itu, dan akan tiba saatnya kita melihat bahwa rajutan yang dibuat Tuhan begitu indah. dan itu hanya untuk kita. ya, kita, manusia, anak-anakNya.

semoga kita semua semakin kuat para keterpurukan, ditambahkan kekuatan dalam jiwa. tetap mempertahankan hidup ketika berada dalam kesesakan. dan tetap melantunkan pujian syukur kepada Tuhan dengan segenap hati.





Comments