papandayan yang mengesankan
karena kuota yang sudah penuh di tngp (taman nasional gede - pangrango), cibodas, akhirnya aku dan teman-teman sependakian (adit, nino, edo, gita, pingping, melita, della, dwi, yogi, ditambah empat teman baru yaitu wulan, widha, arthur, dan cora) memutuskan untuk mengunjungi gunung papandayan, di kota garut. perjalanan ini kami rancang untuk tiga hari, dari tanggal 27-29 april 2012. dan, papandayan, kami ingin bercerita....
seperti pada pendakian sebelumnya, kami selalu mengawali perjalanan pada malam hari. maka, sesuai kesepakatan, kami harus berkumpul di alfamart tanah merdeka hari jumat, 27 april 2012 pkl. 21.30 wib. setelah berbagi barang bawaan, kami pun menunggu bis yang menuju terminal guntur garut. pkl.23.00 akhirnya kami dapat bis kurnia bakti (pinginnya primajasa =p) menuju terminal guntur, garut dengan biaya 35.000 per orang . kira-kira jam 03.00 wib esoknya kami sampai di terminal guntur, garut. suasana dini hari yang sepi dan cukup sejuk, tepatnya, dingin..hehe..
karena carry adalah satu-satunya jenis angkutan yang ada, maka mau tak mau, kami harus charter dua mobil untuk menampung 14 orang ditambah barang-barang bawaan yang besar dan berat menuju terminal cisurupan dengan total biaya 150.000 . kira-kira 30 menit kami sanpai di terminal cisurupan, pintu gerbang pendakian. cisurupan merupakan kota kecil di garut. kalau gak charter, kita bisa ke sana naik angkot jurusan garut-pameungpeuk dengan tarif 5-7 ribu per orang.
sampai di cisurupan masih subuh dan angin dingin makin menusuk, tapi taburan bintang di langit yang hitam bersih, membuat kami tidak mengeluh. kami belum memulai pendakian dengan berjalan kaki, karena itu kami harus charter pick up untuk menuju perkiran kawah dengan tarif 12.000 per orang. katanya kalau siang, tarifnya bisa 10.000 per orang. yah, tergantung cuaca, dan tergantung logat mungkin...hehehe...
selama perjalanan menuju parkiran, kami tak berhenti bergoyang karena masih banyak jalanan berbatu dan berlubang. hanya sebentar saja jalanan yang sudah beraspal. tapi, lagi-lagi, pandangan kami terpatri pada indahnya samudera angkasa di atas sana. sayang, saat itu tidak terlihat bintang jatuh, kalu ada, pasti sudah ada adegan romantis ala meteor garden...hihihi...dan kira-kira pkl. 04.30 wib, kami sampai di parkiran kawah, dimana terdapat beberapa warung, seperti di cibodas. tanpa basa basi, karena perut udah ikut goyang dari cisurupan, kami pun pesan makanan ke ib-ibu yang akhirnya membuka mata dan warungnya karena berisiknya mesin pickup. beberapa dari kami juga memilih istirahat karena lelah (yah, kami kan pulang kerja semua... hehe) dan menghangatkan diri. yang pasti gak ketinggalan adalah sesi foto-foto. biar subuh, kamera harus tetap bisa merekam setiap makhluk yang ada di lokasi ini..hehehe..
tidak terasa, mentari pagi mulai perlahan menampakkan diri. udara hangat bercampur sejuk berhembus di sekitar kami. rasanya tak ingin pergi, karena rindu alam kian terobati. jadi semakin tak sabar untuk berada di tengahnya, di antara rumput terhampar dan air yang gemericik dengan bebasnya.
jam 09.00 wib, kami memutuskan untuk melangkahkan kaki, mendaki setiap terjal yang telah tersedia untuk juga dinikmati. sebelumnya, kami bergandeng tangan, bersama mengucap doa syukur atas kesempatan dan kebersamaan yang masih diberikan Tuhan untuk menikmati pengalaman serta menyatu dengan alam.
kami pun mulai berjalan, dan inilah sambutan pertama yang diberikan oleh papandayan, jalur bertabur kilau emas. dinamakan demikian, karena sepanjang jalan ini, kita akan menemui banyak batu berwarna kuning yang mengandung belerang, dan kalau kita lihat dari jauh, yah, mirip-mirip emas... =)
sepanjang perjalanan, kami ditemani oleh asap belerang yang kadang membuat mata perih dan napas sesak (batuk-batuk), maka sejak awal kami mempersiapkan slayer untuk menutup hidung. kami menapak batu keemasan dan sesekali melewati bunyi desis uap panas belerang dari lobang-lobang yang berada di sepanjang jalan. lelah berjalan kaki? kalau mau dan berani, silahkan saja lho minta abang ojek anter kita ke tempat maksimal yang bisa dijangkau....hehehe.....
selepas kawah, kita akan menelusuri tempat yang disebut lawang angin, celah besar yang membelah pegunungan. katanya, dulu mobil offroad aja bisa lho melaju di sini...hehe...ya, jalannya cukup lebar, tapi becek karena terdapat saluran air yang mengalir ke perumahan penduduk setempat. airnya, bocor dan luber kemana-mana, termasuk ke jalur pendakian yang lebar ini. penduduk yang mau ke perkebunan juga lewat sini, dan ada dari mereka yang mengendarai motor bebek yang dipaksa mirip trail...hihi...ngeliatnya aja grogi...apalagi mbonceng.... =)
dan akhirnyaaaa...sampailah kami di pondok saladah, tempat tujuan utama kami, mendirikan tenda, menikmati dinginnya udara. waktu sudah menunjukkan pkl. 11.00 wib, lewat dikit...dan kami pun segera bongkar muatan, mendirikan tenda, menyiapkan makanan, dan santap bersama di bawah terik mentari.....hal ini yang kadang bikin nagih...kebersamaan itu gak bisa dibayar pakai apapun.. =p
beberapa dari kami langsung menggelar matras, dan leyeh-leyeh alias tidur....berasa tanning mungkin, ya...padahal panasnya lumayan lho menyengat kulit....beberapa lagi ada yang masuk tenda, beres-beres barang, dan akhirnya pun tiduran juga.... =)
sekitar pkl. 13.30, lagi-lagi lewat dikit lah ya...hehe...beberapa dari kami memutuskan untuk menuju tegal alun yang juga terkenal dengan padang edelweisnya. tidak semua berangkat, adit, edo dan batta, bakal jaga kandang. yah, tegal alun memang gak seperti kandang badak di gede-pangrango, dimana kita bisa meninggalkan tenda dengan perasaan aman...hehe...
maka, setelah beristirahat sejenak dan tidur-tidur ayam, kami ber 11 pun beranjak menuju tegal alun. kami mengawali perjalanan dengan melalui padang ilalang becek dan berlumpur. sebenarnya ada jalur lain yang lebih cepat sampai, hanya saja lebih terjal dan tidak direkomendasikan untuk para pemula. kami pun menyusuri jalan landai, biar saja lebih jauh dan sedikit memutar, tapi kami yakin selalu ada pemandangan indah yang akan kami dapatkan...indah gak sih?? hihi...
karena perdana dan belum pernah ada yang kemari, maka perjalanan kami serahkan pada Tuhan dan tanda tali rafia yang terikat di batang pohon... =) kami pun tiba di hutan mati. disebut demikian karena tidak ada aliran air, dan pohon yang hijau di sini, semua berwarna hitam dan kusam. kondisinya seperti kali gendol, cangkringan yang terkena wedus gembel dari merapi. tapi, di sini justru banyak foto-fotonya. yah, bikin suasana hitam putih makin alami. siapa yang mau prewedd di sini?? ayo ngacung!!! =)
tepat pkl. 15.00, sampailah kami di tegal alun. sayang, edelweisnya masih malu-malu, jadi kurang mempesona. pemandangannya juga tidak seindah surya kencana di gede-pangrango, tapi kalau mau balap lari atau balap karung di sini, bisa kok....hehehe......ketika kami datang, banyak fotografer (sepertinya dari klub fotografi) sedang membidik entah apa yang dicari. kami juga bertemu dengan pendaki dari jakarta, mereka mau ke puncak. kami sih, sudah sampai sini saja dulu, muncaknya lain kali aja.. =)
seperti biasa, sesi foto-foto selalu ada, 7 perempuan dan 4 laki-laki....kian lama, perempuan yang ikut mendaki banyak juga ya...hihihi.... dan 4 laki-laki itu berasa F4 deh, liat aja foto-fotonya, gak mau kalah sama korean band yang lagi ngetrend....ckckckck....dan tidak lupa, kami membuat video khusus untuk Romo Yu yang berulang tahun tgl 27 april kemarin...happy birthday ya, Mo..
sudah sore, kami pun turun, kembali ke pondok saladah melalui jalur yang sama ketika naik, dan lebih cepat 1 jam. pkl 16.30 wib, kami sudah leyeh-leyeh lagi di pondok saladah. gak biasanya ya jam segini udah nenda. kalau di gede-pangrango, jam segini tuh masih usrek dijalan...hihihi...
menjelang maghrib (gak kedengeran juga sih), para srikandi menyiapkan diri untuk masak memasak. menu makan malam ini adalah nasi putih (ala kemping alias krenyes-krenyes) oseng buncis, dan bakso kuah ditambah sawi.....gerimis menemani kami yang sedang sibuk dengan kompor, nesting, dll. jam 19.00 wib, makanan sudah siap disantap. dan setelah membangunkan semua yang sempat tertidur pulas, kami pun makan bersama.
tapi seperti biasa, aku tidak makan banyak, selain karena memang tidak begitu lapar (gara-gara ngemil biskuit), aku merasa ngantuk sekali. aku pun tidur lebih awal dibanding teman-teman. esoknya, karena merasa tenda sedikit hangat dan suara teman-teman yang sudah agak berisik, aku pun terbangun dan merasa lapaaaarrr...hehehe...
menu sarapan pagi ini (29 april 2012) adalah roti isi sosis. aku sendiri bikin energen oatmilk yang kubawa dan belum sempat kumakan, maka kuhabiskan langsung 4 sachet yang ada...hehe...ada juga kok yang suka...
setelah sarapan, kami pun beberes. ada yang bongkar tenda, membereskan perlengkapan, mencuci perkakas, mengisi botol dengan air, dll. tepat pkl. 09.30 wib, kami beranjak menuruni gunung papandayan. kembali melalui lawang angin dan jalur yang berkilau emas. tidak lupa kami melakukan foto session di salah satu spot yang sudah disepakati....ceilee... dan kami sampai di parkiran kawah pkl. 11.00 wib.
setelah istirahat bersih-bersih, makan dan istirahat, kami pun turun ke cisurupan diantar pickup (charter - rp 140.000) dilanjutkan angkutan umum sampai terminal guntur (rp 7000/orang). dari guntur, kami naik primajasa (horee..) jurusan lebak bulus - jakarta (rp 35.000/orang) dan turun di pasar rebo. oya, tips sedikit nih, kalau mau cari bis priimajasa, mending langsung masuk ke terminal guntur, di sana ada pul khusus primajasa, ada tarif resminya dan pastiya dapet duduk.di pasar rebo, kami berpisah, kembali ke rumah masing-masing, menyiapkan fisik untuk kembali beraktivitas esok senin dan tentunya merencanakan kembali perjalanan kami selanjutnya.....
foto selengkapnya di sini
video selengkapnya di sini
seperti pada pendakian sebelumnya, kami selalu mengawali perjalanan pada malam hari. maka, sesuai kesepakatan, kami harus berkumpul di alfamart tanah merdeka hari jumat, 27 april 2012 pkl. 21.30 wib. setelah berbagi barang bawaan, kami pun menunggu bis yang menuju terminal guntur garut. pkl.23.00 akhirnya kami dapat bis kurnia bakti (pinginnya primajasa =p) menuju terminal guntur, garut dengan biaya 35.000 per orang . kira-kira jam 03.00 wib esoknya kami sampai di terminal guntur, garut. suasana dini hari yang sepi dan cukup sejuk, tepatnya, dingin..hehe..
karena carry adalah satu-satunya jenis angkutan yang ada, maka mau tak mau, kami harus charter dua mobil untuk menampung 14 orang ditambah barang-barang bawaan yang besar dan berat menuju terminal cisurupan dengan total biaya 150.000 . kira-kira 30 menit kami sanpai di terminal cisurupan, pintu gerbang pendakian. cisurupan merupakan kota kecil di garut. kalau gak charter, kita bisa ke sana naik angkot jurusan garut-pameungpeuk dengan tarif 5-7 ribu per orang.
sampai di cisurupan masih subuh dan angin dingin makin menusuk, tapi taburan bintang di langit yang hitam bersih, membuat kami tidak mengeluh. kami belum memulai pendakian dengan berjalan kaki, karena itu kami harus charter pick up untuk menuju perkiran kawah dengan tarif 12.000 per orang. katanya kalau siang, tarifnya bisa 10.000 per orang. yah, tergantung cuaca, dan tergantung logat mungkin...hehehe...
selama perjalanan menuju parkiran, kami tak berhenti bergoyang karena masih banyak jalanan berbatu dan berlubang. hanya sebentar saja jalanan yang sudah beraspal. tapi, lagi-lagi, pandangan kami terpatri pada indahnya samudera angkasa di atas sana. sayang, saat itu tidak terlihat bintang jatuh, kalu ada, pasti sudah ada adegan romantis ala meteor garden...hihihi...dan kira-kira pkl. 04.30 wib, kami sampai di parkiran kawah, dimana terdapat beberapa warung, seperti di cibodas. tanpa basa basi, karena perut udah ikut goyang dari cisurupan, kami pun pesan makanan ke ib-ibu yang akhirnya membuka mata dan warungnya karena berisiknya mesin pickup. beberapa dari kami juga memilih istirahat karena lelah (yah, kami kan pulang kerja semua... hehe) dan menghangatkan diri. yang pasti gak ketinggalan adalah sesi foto-foto. biar subuh, kamera harus tetap bisa merekam setiap makhluk yang ada di lokasi ini..hehehe..
tidak terasa, mentari pagi mulai perlahan menampakkan diri. udara hangat bercampur sejuk berhembus di sekitar kami. rasanya tak ingin pergi, karena rindu alam kian terobati. jadi semakin tak sabar untuk berada di tengahnya, di antara rumput terhampar dan air yang gemericik dengan bebasnya.
jam 09.00 wib, kami memutuskan untuk melangkahkan kaki, mendaki setiap terjal yang telah tersedia untuk juga dinikmati. sebelumnya, kami bergandeng tangan, bersama mengucap doa syukur atas kesempatan dan kebersamaan yang masih diberikan Tuhan untuk menikmati pengalaman serta menyatu dengan alam.
kami pun mulai berjalan, dan inilah sambutan pertama yang diberikan oleh papandayan, jalur bertabur kilau emas. dinamakan demikian, karena sepanjang jalan ini, kita akan menemui banyak batu berwarna kuning yang mengandung belerang, dan kalau kita lihat dari jauh, yah, mirip-mirip emas... =)
sepanjang perjalanan, kami ditemani oleh asap belerang yang kadang membuat mata perih dan napas sesak (batuk-batuk), maka sejak awal kami mempersiapkan slayer untuk menutup hidung. kami menapak batu keemasan dan sesekali melewati bunyi desis uap panas belerang dari lobang-lobang yang berada di sepanjang jalan. lelah berjalan kaki? kalau mau dan berani, silahkan saja lho minta abang ojek anter kita ke tempat maksimal yang bisa dijangkau....hehehe.....
selepas kawah, kita akan menelusuri tempat yang disebut lawang angin, celah besar yang membelah pegunungan. katanya, dulu mobil offroad aja bisa lho melaju di sini...hehe...ya, jalannya cukup lebar, tapi becek karena terdapat saluran air yang mengalir ke perumahan penduduk setempat. airnya, bocor dan luber kemana-mana, termasuk ke jalur pendakian yang lebar ini. penduduk yang mau ke perkebunan juga lewat sini, dan ada dari mereka yang mengendarai motor bebek yang dipaksa mirip trail...hihi...ngeliatnya aja grogi...apalagi mbonceng.... =)
dan akhirnyaaaa...sampailah kami di pondok saladah, tempat tujuan utama kami, mendirikan tenda, menikmati dinginnya udara. waktu sudah menunjukkan pkl. 11.00 wib, lewat dikit...dan kami pun segera bongkar muatan, mendirikan tenda, menyiapkan makanan, dan santap bersama di bawah terik mentari.....hal ini yang kadang bikin nagih...kebersamaan itu gak bisa dibayar pakai apapun.. =p
beberapa dari kami langsung menggelar matras, dan leyeh-leyeh alias tidur....berasa tanning mungkin, ya...padahal panasnya lumayan lho menyengat kulit....beberapa lagi ada yang masuk tenda, beres-beres barang, dan akhirnya pun tiduran juga.... =)
sekitar pkl. 13.30, lagi-lagi lewat dikit lah ya...hehe...beberapa dari kami memutuskan untuk menuju tegal alun yang juga terkenal dengan padang edelweisnya. tidak semua berangkat, adit, edo dan batta, bakal jaga kandang. yah, tegal alun memang gak seperti kandang badak di gede-pangrango, dimana kita bisa meninggalkan tenda dengan perasaan aman...hehe...
maka, setelah beristirahat sejenak dan tidur-tidur ayam, kami ber 11 pun beranjak menuju tegal alun. kami mengawali perjalanan dengan melalui padang ilalang becek dan berlumpur. sebenarnya ada jalur lain yang lebih cepat sampai, hanya saja lebih terjal dan tidak direkomendasikan untuk para pemula. kami pun menyusuri jalan landai, biar saja lebih jauh dan sedikit memutar, tapi kami yakin selalu ada pemandangan indah yang akan kami dapatkan...indah gak sih?? hihi...
karena perdana dan belum pernah ada yang kemari, maka perjalanan kami serahkan pada Tuhan dan tanda tali rafia yang terikat di batang pohon... =) kami pun tiba di hutan mati. disebut demikian karena tidak ada aliran air, dan pohon yang hijau di sini, semua berwarna hitam dan kusam. kondisinya seperti kali gendol, cangkringan yang terkena wedus gembel dari merapi. tapi, di sini justru banyak foto-fotonya. yah, bikin suasana hitam putih makin alami. siapa yang mau prewedd di sini?? ayo ngacung!!! =)
tepat pkl. 15.00, sampailah kami di tegal alun. sayang, edelweisnya masih malu-malu, jadi kurang mempesona. pemandangannya juga tidak seindah surya kencana di gede-pangrango, tapi kalau mau balap lari atau balap karung di sini, bisa kok....hehehe......ketika kami datang, banyak fotografer (sepertinya dari klub fotografi) sedang membidik entah apa yang dicari. kami juga bertemu dengan pendaki dari jakarta, mereka mau ke puncak. kami sih, sudah sampai sini saja dulu, muncaknya lain kali aja.. =)
seperti biasa, sesi foto-foto selalu ada, 7 perempuan dan 4 laki-laki....kian lama, perempuan yang ikut mendaki banyak juga ya...hihihi.... dan 4 laki-laki itu berasa F4 deh, liat aja foto-fotonya, gak mau kalah sama korean band yang lagi ngetrend....ckckckck....dan tidak lupa, kami membuat video khusus untuk Romo Yu yang berulang tahun tgl 27 april kemarin...happy birthday ya, Mo..
sudah sore, kami pun turun, kembali ke pondok saladah melalui jalur yang sama ketika naik, dan lebih cepat 1 jam. pkl 16.30 wib, kami sudah leyeh-leyeh lagi di pondok saladah. gak biasanya ya jam segini udah nenda. kalau di gede-pangrango, jam segini tuh masih usrek dijalan...hihihi...
menjelang maghrib (gak kedengeran juga sih), para srikandi menyiapkan diri untuk masak memasak. menu makan malam ini adalah nasi putih (ala kemping alias krenyes-krenyes) oseng buncis, dan bakso kuah ditambah sawi.....gerimis menemani kami yang sedang sibuk dengan kompor, nesting, dll. jam 19.00 wib, makanan sudah siap disantap. dan setelah membangunkan semua yang sempat tertidur pulas, kami pun makan bersama.
tapi seperti biasa, aku tidak makan banyak, selain karena memang tidak begitu lapar (gara-gara ngemil biskuit), aku merasa ngantuk sekali. aku pun tidur lebih awal dibanding teman-teman. esoknya, karena merasa tenda sedikit hangat dan suara teman-teman yang sudah agak berisik, aku pun terbangun dan merasa lapaaaarrr...hehehe...
menu sarapan pagi ini (29 april 2012) adalah roti isi sosis. aku sendiri bikin energen oatmilk yang kubawa dan belum sempat kumakan, maka kuhabiskan langsung 4 sachet yang ada...hehe...ada juga kok yang suka...
setelah sarapan, kami pun beberes. ada yang bongkar tenda, membereskan perlengkapan, mencuci perkakas, mengisi botol dengan air, dll. tepat pkl. 09.30 wib, kami beranjak menuruni gunung papandayan. kembali melalui lawang angin dan jalur yang berkilau emas. tidak lupa kami melakukan foto session di salah satu spot yang sudah disepakati....ceilee... dan kami sampai di parkiran kawah pkl. 11.00 wib.
setelah istirahat bersih-bersih, makan dan istirahat, kami pun turun ke cisurupan diantar pickup (charter - rp 140.000) dilanjutkan angkutan umum sampai terminal guntur (rp 7000/orang). dari guntur, kami naik primajasa (horee..) jurusan lebak bulus - jakarta (rp 35.000/orang) dan turun di pasar rebo. oya, tips sedikit nih, kalau mau cari bis priimajasa, mending langsung masuk ke terminal guntur, di sana ada pul khusus primajasa, ada tarif resminya dan pastiya dapet duduk.di pasar rebo, kami berpisah, kembali ke rumah masing-masing, menyiapkan fisik untuk kembali beraktivitas esok senin dan tentunya merencanakan kembali perjalanan kami selanjutnya.....
foto selengkapnya di sini
video selengkapnya di sini
Comments
Post a Comment
Thank you for visiting this blog. Please leave your comment here, regards.